[caption id="attachment_95" align="aligncenter" width="600"] Ekspansi perusahaan terhadap tanah adat yang mengandung emas tersebut berujung pada bentrok 1996. Akibatnya masyarakat adat membakar sejumlah kamp PT Newmont.[/caption] Jurnas.com | MASYARAKAT Adat Cek Bocek Selesek Rensury dari suku Berco, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat mengancam untuk melakukan kekerasan terhadap PT Newmont Nusa Tenggara bila perusahaan tambang tersebut tidak menyelesaikan kasus perampasan tanah adat oleh perusahaan tersebut. "Kami sudah berusaha dengan cara baik-baik, tapi tidak ada itikad baik dari PT Newmont dan Pemda. Maka nanti kami akan main bakar alat pengebor mereka," ujar Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumbawa, Jasardi Gunawan, di Jakarta, Kamis (26/7). Dikatakannya, konflik Suku Berco dan PT Newmont sudah berlangsung sejak 1986 lalu. Ekspansi perusahaan terhadap tanah adat yang mengandung emas tersebut berujung pada bentrok 1996. Akibatnya masyarakat adat membakar sejumlah kamp PT Newmont. Beberapa bulan terakhir, konflik semakin meruncing. PT Newmont menambah mesin pengebor dari satu menjadi lima. Kegiatan pengeboran sendiri telah melenyapkan tiga kuburan leluhur. Selain itu, ekspansi lahan 10 hektare yang dilakukan PT Newmont membuat lahan bertani masyarakat adat berkurang. Tak terima langkah Pt Newmont, masyarakat mengadu kepada Pemda Sumbawa. Meminta penjelasan dari perusahaan tambang emas tersebut, tapi jawabannya nihil. "Maka kami akan main hakim sendiri," ucap Jasardi. Sumber : Jurnas