Jurnalis Masyarakat Adat Merajut Kolaborasi Global Dengan Media Nepal dan Panama
04 Desember 2025 Berita Obed KromsianOleh Obed Kromsian
Pengurus Nasional Asosiasi Jurnalis Masyarakat Adat (JMA) Nusantara merajut jaringan global dengan menggelar pertemuan virtual bersama aktivis media dari Nepal dan Panama.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi ini berlangsung disela pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (RPN) Asosiasi JMA Nusantara di Rumah AMAN Bogor pada Sabtu, 29 November 2025.
Pertemuan virtual yang berlangsung sekitar dua jam lebih ini turut dihadiri Deputi 1 Sekjen AMAN Eustobio Rero Renggi, Direktur Infokom AMAN Titi Pangestu, Direktur OKK AMAN Arifin Saleh serta para Dewan Nasional Asosiasi JMA Nusantara.
Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi memimpin pertemuan ini dalam bentuk diskusi. Ia menekankan bahwa pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jaringan media Masyarakat Adat secara global.

Suasana pertemuan virtual dengan aktivis media dari Nepal dan Panama. Dokumentasi AMAN
Membangun Kolaborasi Global
Ketua Televisi Masyarakat Adat Nepal Dev Kumar Sunuwar, yang juga anggota jaringan media adat global, berbagi kisah inspiratif dalam pertemuan ini. Dev Kumar mendirikan jaringan radio Masyarakat Adat Nepal sejak 2017. Ia bertanggungjawab atas pengelolaan radio di seluruh Asia. Ia pun menjelaskan dalam operasionalnya, mereka melakukan inovasi seperti penggunaan 21 bahasa (multibahasa) untuk menjangkau komunitas terpencil, pengembangan TV satelit dari 2016-2021.
“Kami menjalankan pendekatan media independen yang bebas dari kendali elite politik atau korporasi,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Dev Kumar juga menceritakan strategi penanganan COVID-19 berbasis tradisi adat yang mendapat apresiasi Internasional, termasuk kemitraan dengan UNESCO.
"Kami siap bertukar pengetahuan teknis tanpa meminta dukungan finansial," kata Dev Kumar sembari menawarkan kolaborasi langsung untuk memperkaya praktik media adat di Indonesia.
Sementara itu, Iniquilipi Chiari (Kilipi) selaku pengelola TV Masyarakat Adat bangsa Kuna dari Panama menyampaikan kegembiraan atas pertemuan ini. Hampir 10 tahun lalu, sebutnya, mereka mendirikan stasiun TV untuk memberi ruang bagi pemimpin adat yang kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Internasional. Iniquilipi menjelaskan dengan menggunakan bahasa lokal, siaran mereka mudah dipahami di negara tetangga seperti Kolombia dan Brasil. Kilipi menekankan peran media dalam menghubungkan pemimpin dengan kampung, mencapai otonomi finansial, dan membangun kolaborasi global agar suara Masyarakat Adat bergema di panggung dunia.
Ketua Umum Asosiasi JMA Nusantara, Apriadi Gunawan menuturkan organisasi sayap AMAN yang baru berusia 3 bulan ini telah dideklarasikan pada 9 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) di Kasepuhan Guradoq, Kabupaten Lebak-Banten. Organisasi yang diberi nama Asosiasi JMA Nusantara ini menyatukan 370 Jurnalis Masyarakat Adat di kampung-kampung adat melalui tahapan konsolidasi intensif.
Dalam paparannya, Apriadi menjelaskan bahwa tujuan didirikannya organisasi sayap ini sebagai sarana perjuangan untuk memperkuat suara Masyarakat Adat sekaligus memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat.
Apriadi mengapresiasi pertemuan ini, sembari menegaskan komitmennya untuk menjalin kolaborasi Internasional demi mencapai otonomi media Masyarakat Adat.
“Melalui pertemuan ini, kita berharap kolaborasi Internasional ini dapat terwujud. Kita ingin membawa informasi dari luar ke kampung, sebaliknya dari kampung ke tingkat global,” cetusnya penuh harap.
***
Penulis Adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Papua yang ikut dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Asosiasi JMA Nusantara