Oleh Muhammad Nurji dan Mohamad Hajazi

Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nusa Tenggara Barat menggelar pelatihan sistem Manajemen Organisasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) di internal AMAN selama empat hari di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

Pelatihan yang diikuti oleh seluruh Pengurus Daerah se-Nusa Tenggara Barat ini dilaksanakan mulai 30 Oktober hingga 2 November 2023. Pelatihan dibuka oleh Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) Region Bali-Nusra, Denda Suriasari.

Direktur Operasional PB AMAN Rainny Situmorang hadir dalam pelatihan ini. Ia menyatakan pelatihan sistem Manajemen Organisasi dan SOP ini sangat penting bagi pengurus wilayah dan pengurus daerah.  Sebab, bisa membangun kapasitas pengurus menjadi lebih baik.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB), sebut Rainny, pelatihan penyusunan SOP  ini baru pertama kali dilaksanakan oleh AMAN.  Ia berharap melalui pelatihan ini semua pengurus wilayah dan pengurus daerah di NTB dapat menjalankan organisasinya dengan baik. Mampu mengolah dananya secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, kemudian stafnya juga dapat menjalankan kerja-kerja organisasi dengan lebih terarah.

“Semua itu nanti akan terlihat setelah pengurus wilayah dan daerah melaksanakan kerja organisasi berdasarkan SOP yang mereka susun, apakah akan semakin baik atau sebaliknya,” ujarnya disela pelatihan sistem Manajemen Organisasi dan SOP AMAN di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat pada Rabu, 1 November 2023.

Rainny mengungkap sejauh ini sudah ada sekitar 6 wilayah yang memulai penyusunan SOP. Setelah SOP ini nantinya dijalankan, kata Rainny, kita bisa mengetahui dimana saja yang mesti diperbaiki dalam menjalankan kerja organisasi.

Rainny Situmorang Direktur (Operasional dan Manejemen PB AMAN) sebagai fasilitator kegiatan.

Dewan AMAN Nasional (DAMANNAS) Region Bali-Nusra, Denda Suriasari menyatakan  pelatihan sistem manajemen organisasi dan SOP ini dilakukan untuk memperkuat kerja-kerja organisasi. Bagi organisasi, kata Denda,  SOP dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan perangkat kerja organisasi.

Denda menambahkan melalui pelatihan ini, nantinya peserta diharapkan dapat menjalankan SOP dalam organisasi dengan baik untuk menghindari kekeliruan dan menyelesaikan hambatan.

“Kalau ini berhasil, unit kerja lainnya dapat berjalan maksimal,” kata Denda Suriasari saat membuka pelatihan Sistem Manajemen Organisasi dan SOP di Senggigi , Lombok Barat.

Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN NTB, Lalu Prima Wira Putra menyambut baik pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa AMAN merupakan organisasi besar. Pengalaman organisasi kita di berbagai tempat tidak bisa disamakan dengan AMAN. Sebab, kata Lalu Prima,  AMAN  punya cara kerja sendiri dalam menjalankan perjuangan dan melayani Masyarakat Adat.

Karenanya, ia mengingatkan kepada seluruh Pengurus Daerah (PD) agar tidak terkontaminasi dengan organisasi lain dan harus benar -benar memahami konteks perjuangan AMAN.

"Saya juga aktivis di berbagai organisasi. Tapi setelah saya masuk di organisasi AMAN, semua pandangan, pikiran, gagasan dalam hidup saya itu adalah visi dan pandangan hidup di AMAN," ungkap Lalu Prima Wira Putra.

Lalu Prima menekankan AMAN bukanlah sebuah organisasi kampung, tapi AMAN merupakan organisasi yang punya standar kerja nasional dan Internasional. AMAN juga punya SOP untuk melayani dan melindungi hak-hak Masyarakat Adat.

Lalu Prima menyebut SOP ini merupakan keharusan di organisasi. Karena itu pula, sambungnya, masing-masing Pengurus Harian Daerah penting untuk memiliki SOP ini  dikarenakan jejaring AMAN sudah standart Internasional.

Ketua Pengurus Harian Daerah AMAN BIMA, Ayaturrahman mengaku senang pengurus dilibatkan dalam pelatihan ini. Ia menilai pelatihan ini sangat positif bagi pengurus sebagai pedoman untuk menjalankan organisasi sesuai aturan agar ke depan bisa menjadi lebih baik.

“Minimal bisa menjawab persoalan organisasi,” katanya.

Ayaturrahman menerangkan di acara pelatihan ini, masing-masing Pengurus Daerah diberi kesempatan untuk mempresentasikan SOP yang dimiliki. Setelah itu fasilitator memberikan catatan untuk disempurnakan sesuai kebutuhannya.

Baiq Muliati, salah seorang peserta pelatihan dari perwakilan PD AMAN Lombok Tengah mengaku senang mengikuti pelatihan SOP ini karena banyak ilmu yang didapatkan. Baiq berharap agar pelatihan semacam ini juga dilaksanakan sampai ke tingkat komunitas agar mereka mengetahui  Standar Operasional Prosuder di AMAN.

“Ini akan lebih baik karena nantinya mereka bisa menjalankan kerja organisasi dengan baik dan benar,” katanya penuh harap.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Nusa Tenggara Barat

Tag : PW AMAN NTB SOP AMAN