Oleh: Hamria Malili

Masyarakat Adat Padoe di Kabupaten Luwu Timur akan  menampilkan tarian tradisional pada perayan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) di Kete Kesu, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada 9 Agustus 2023.

Kelompok kesenian Padoe telah giat berlatih di rumah adat Padoe. Kelompok kesenian yang berasal dari kalangan anak muda hingga orang tua ini akan menampilkan tarian tradisional di pentas budaya HIMAS.

Pdt. Lombu’u selaku Ketua Dewan Adat Padoe wilayah Wasuponda, menyatakan satu kebanggaan bagi mereka diberi kesempatan untuk menampilkan kesenian tradisional di puncak perayaan HIMAS 2023. Lombu’u menyebut mereka yang terlibat nanti dalam penampilan di pentas budaya HIMAS ada pelajar, wiraswasta dan PNS.

“Mereka akan menampilkan dua tarian yaitu Riringgo dan Laemba,” kata Pdt Lombu’u saat ditemui di rumahnya di desa Atue, Kecmatan Malili, Kabupaten Luwu Timur pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Ia menerangkan tarian Riringgo adalah tarian sukacita yang ditampilkan dalam perayaan seperti pesta panen, penerimaan tamu atau penjemputan tamu yang dihormati serta perayaan perang.

Tarian Riringgo dimainkan oleh 14 orang, empat di antaranya pelompat, enam pemukul alu, dua orang menapis (moduku), satu menumbuk padi (mouse nohu), dua momaani, satu menggendang, dan satu memukul gong.

Lombu’u menjelaskan empat orang pelompat itu menceritakan tentang kegembiraan dengan suka cita dan rasa syukur, di mana para pelompat memegang rambuti yang terbuat dari ekor sapi/kerbau yang menceritakan tentang hasil hewan ternak.

Sementara, pemukul Alu menceritakan tentang perjuangan melawan musuh, Momaani menceritakan para pejuang yang berjuang melawan musuh, dan untuk penumbuk padi dan penapis beras menceritakan tentang kegembiraan atas hasil panen yang melimpah dari kebun dan sawah dengan suka cita dan rasa syukur.

“Tarian Riringgo ini dinyanyikan dengan irama lagu Padoe memakai alat musik pukulan gendang dan gong,” terangnya.

Selain tarian Riringgo, Masyarakat Adat Padoe juga akan menampilkan tarian Laemba. Sekretaris Dewan Adat Pusat Padoe, Ameria Sinta menyatakan tarian Laemba ini adalah tarian suka cita yang dilakukan dengan cara bergandengan tangan, posisi melingkar, tangan diayunkan naik turun mengikuti tarian kaki ke arah kanan. Kemudian, bernyanyi sambil berpantun, diiringi musik dengan tabuhan gendang dan gong.

“Tarian ini dapat diikuti oleh orang tua, remaja, bahkan anak-anak,” katanya sembari menambahkan tarian Laemba ini kerap kali diadakan pada saat pesta panen (padungku) dan pesta kawin.

Ameria menjelaskan persiapan tim kesenian tradisional Masyarakat Adat Padoe menuju penampilan pada pentas budaya HIMAS nanti sudah matang. “Semoga semuanya berjalan lancar, sehingga tim kesenian kami dapat menghibur peserta HIMAS di Tana Toraja,” kata Ameria.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Tag : HIMAS 2023 Masyarakat Adat Padoe Kesenian Tradisional