Persekutuan Perempuan Adat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Perempuan AMAN), salah satu organisasi sayap AMAN, memulai pelatihan perempuan adat dalam proses pengambilan keputusan di Kepulauan Maluku, Rabu (12/2). Pelatihan hari pertama ini dihadiri oleh sekitar 27 peserta yang berasal dari 10 hoana di Maluku Utara dan Maluku. Pelatihan akan berlangsung hingga Jumat (14/2). Acara diawali dengan sambutan Dewan Nasional Perempuan AMAN Region Kepulauan Maluku, lalu dilanjutkan oleh Ketua Dewan AMAN Maluku Utara Jois Duan yang sekaligus membuka acara pelatihan. Dalam sambutannya, Jois menyampaikan bahwa semangat peserta jangan hanya selama tiga hari pelatihan ini namun hingga seterusnya karena banyak ilmu pengetahuan yang didapatkan dan bisa dimanfaatkan dengan baik. “Laki-laki dan perempuan mempunya potensi, kekuatan, dan energi yang sama. Tergantung pada diri kita masing-masing, apakah kita mau mengembangkannya atau tidak,” katanya. Jois juga berpesan bahwa saat ini kita harus siap menghadapi pemilu. “Untuk itu, perempuan adat juga harus mampu menentukan pilihannya masing-masing tanpa intervensi,” tegasnya. Ketua Dewan AMAN Maluku Utara ini juga menyampaikan materi pelatihan tentang gender dan ketidakadilan gender. Ketua BPH AMAN Maluku Utara Munadi Kilkoda menyampaikan materi tentang ke-AMAN-an. Bertindak sebagai fasilitator pelatihan adalah Reny Nendisa dari Ambon. ____ Penulis: Silvia Motoh, Perempuan AMAN

Writer : |