Oleh Arnol Prima Burara

Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Selatan resmi dibuka oleh Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi  di komunitas Masyarakat Adat Buluntana, Kabupaten Gowa pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Muswil IV AMAN Sulawesi Selatan yang berlangsung hingga 30 Oktober 2025 ini mengusung tema “Memperkuat Identitas dan Aksi Kolaborasi untuk Masyarakat Adat yang Berdaulat, Mandiri, dan Bermartabat”.  Tema ini menandai langkah baru gerakan Masyarakat Adat di Sulawesi Selatan untuk terus mengokohkan identitas dan memperluas jejaring kolaborasi dalam memperjuangkan hak-hak kolektif atas wilayah adat, sumber daya alam, dan sistem pengetahuan tradisional yang diwariskan leluhur.

Sejumlah tokoh adat dan tamu undangan hadir dalam Muswil IV AMAN Sulawesi Selatan, termasuk perwakilan Pengurus Besar AMAN. Para tamu disambut dengan tarian Pakarena sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan tamu, sekaligus penegasan nilai-nilai kearifan lokal sebagai dasar perjuangan Masyarakat Adat.

Pembukaan Muswil diawali dengan pawai budaya yang diikuti ratusan orang perwakilan Masyarakat Adat dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan dan Barat.

Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi dalam sambutannya menyatakan bahwa Masyarakat Adat memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan bumi dan menghadapi ancaman perubahan iklim.

“Masyarakat Adat adalah tonggak penyelamat dunia di tengah perubahan iklim. Pengetahuan tradisional leluhur mengajarkan kita untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan bumi. Dari hutan, tanah, hingga air — semuanya memiliki roh kehidupan yang harus dihormati,” ujar Rukka di hadapan peserta Muswil.

Rukka menegaskan gerakan Masyarakat Adat bukan hanya perjuangan identitas, tetapi juga perjuangan untuk menyelamatkan masa depan umat manusia dari krisis ekologis yang semakin nyata.

Sekjen AMAN Rukka Sombolinggi beserta rombongan berjalan menuju arena Muswil IV AMAN Sulawesi Selatan. Dokumentasi AMAN

Momentum Konsolidasi Gerakan

Ketua Pelaksana Harian AMAN Wilayah Sulawesi Selatan Risaldi Rasak menekankan pentingnya pengakuan hukum bagi Masyarakat Adat sebagai landasan untuk memperkuat kedaulatan dan martabat.

“Sudah saatnya negara benar-benar mengakui Masyarakat Adat sebagai subjek hukum yang sah. Tanpa pengakuan hukum, hak-hak Masyarakat Adat akan terus terancam oleh kebijakan yang tidak berpihak. Pengakuan ini adalah pintu menuju kedaulatan dan keadilan,” tegas Risaldi.

Risaldi menambahkan Muswil kali ini menjadi momentum untuk memperkuat konsolidasi gerakan dan memastikan bahwa Masyarakat Adat di Sulawesi Selatan tidak hanya diakui secara kultural, tetapi juga secara hukum dan politik.

Ia berharap Muswil IV AMAN Sulawesi Selatan dapat melahirkan keputusan-keputusan strategis untuk memperkuat kelembagaan, memperluas advokasi kebijakan, serta mendorong partisipasi aktif komunitas Masyarakat Adat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, eksploitasi sumber daya, dan marjinalisasi sosial.

“Dengan semangat kebersamaan, AMAN Sulawesi Selatan terus melangkah, membawa pesan dari leluhur bahwa menjaga bumi adalah panggilan adat — dan memperjuangkan hak Masyarakat Adat adalah jalan menuju kemandirian dan martabat bersama,” tutupnya.

***

Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat di Sulawesi Selatan

Writer : Arnol Prima Burara | Sulawesi Selatan
Tag : Musyawarah Wilayah IV AMAN Sulawesi Selatan Memperkuat Indentitas