Oleh Muhammad Hajazi

Bidang Informasi dan Komunikasi Pengurus Besar AMAN (Infokom PB AMAN) menggelar pelatihan menulis feature untuk 10 orang jurnalis Masyarakat Adat dari lima region se-Nusantara.

Pelatihan yang dirangkai dengan kegiatan konsolidasi berbasis newsroom itu berlangsung selama dua hari secara daring melalui Zoom Meeting pada 19-20 Januari 2023 dan menjadi kegiatan perdana Infokom PB AMAN di awal 2023.

Koordinator Infokom PB AMAN Titi Pangestu menyatakan bahwa pelatihan dan konsolidasi dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi menulis para jurnalis Masyarakat Adat, khususnya dalam menulis feature. Titi berharap pelatihan dapat memberi manfaat bagi para jurnalis Masyarakat Adat dalam menulis isu Masyarakat Adat yang ada di masing-masing wilayah adat.

“Kita berharap melalui pelatihan menulis feature ini, para jurnalis Masyarakat Adat di masing-masing region bisa lebih aktif menulis isu Masyarakat Adat,” kata Titi Pangestu.

Pelatihan dipandu oleh Kepala Newsroom Apriadi Gunawan. Pria yang telah lebih dari 20 tahun menulis untuk koran berbahasa Inggris The Jakarta Post itu membekali para jurnalis Masyarakat Adat dengan teknik menulis feature. Pelatihan yang berlangsung sekitar 90 menit lebih tersebut cukup menyita perhatian para peserta yang antusias.

“Pelatihan ini sangat membantu kami. Banyak hal yang kami peroleh dari pelatihan ini,” kata Maruli Simanjuntak, jurnalis Masyarakat Adat dari Tano Batak, Sumatera Utara yang ikut menjadi peserta pelatihan.

Apriadi Gunawan menyatakan bahwa pelatihan menulis feature itu sangat penting untuk diketahui oleh para jurnalis Masyarakat Adat. Sebab, tulisan feature tidak seperti straight news. Itu artinya, kata Apriadi, para jurnalis Masyarakat Adat punya pilihan untuk menulis feature atau straight news.

“Kita ingin para jurnalis Masyarakat Adat bisa menguasai dua teknik penulisan feature dan straight news agar mereka bisa leluasa menulis isu Masyarakat Adat,” kata Apriadi.

Ia meminta para Jurnalis Masyarakat Adat untuk aktif menulis dan jangan pernah takut salah. Menurutnya, semakin sering kita menulis, maka hasilnya akan semakin baik. 

“Jangan pernah takut salah untuk menulis! Belajar dari kesalahan itu akan membuat kita lebih baik,” katanya.

Usai menggelar pelatihan di hari pertama, Infokom PB AMAN melanjutkan kegiatan di hari kedua dengan melakukan konsolidasi berbasis newsroom dengan para jurnalis Masyarakat Adat. Dalam acara yang memakan waktu hingga dua jam lebih itu, para jurnalis Masyarakat Adat diminta untuk bercerita tentang tantangan dan hambatan yang mereka dapatkan selama menjalani peliputan di wilayah adat masing-masing. Beberapa jurnalis yang berada di daerah rawan konflik, mengaku cukup tertantang saat menjalankan peliputan seperti yang dialami jurnalis dari Tano Batak yang kerap berhadapan dengan aparat keamanan saat meliput perampasan wilayah adat oleh PT Toba Pulp Lestari.

Sementara itu, para jurnalis yang berada di daerah terpencil juga mengaku kesulitan untuk menjangkau narasumber karena keterbatasan sarana dan prasarana. Semua tantangan tersebut jadi bahan diskusi yang menarik, di mana rencananya kegiatan diharapkan akan dapat digelar secara rutin setiap sebulan sekali oleh Newsroom Infokom PB AMAN.

***

Penulis adalah jurnalis Masyarakat Adat dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tag : Jurnalis MAsyarakat Adat