Pangururan, Sumut, (ANTARA) – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak akan menggelar pesta rakyat pada Jumat (28/9) di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, untuk memperingati hari tani nasional sekaligus sebagai upaya memperkokoh solidaritas serikat tani. “Penyelenggaraan kegiatan dimaksud juga merupakan ajakan bagi semua pihak, khususnya Pemerintah, agar lebih memperhatikan nasib para petani,” kata Ketua AMAN Tano Batak, Roganda Simanjuntak di Pangururan, Minggu. Menurutnya, semangat momentum hari tani perlu dijadikan sebagai renungan bersama, mengingat mayoritas penduduk Indonesia merupakan petani yang identik dengan kemiskinan, sehingga dinilai perlu adanya pembaruan agraria sejati guna membawa perubahan kehidupan petani yang lebih baik. Selain itu, kata dia, pesta rakyat tersebut juga sebagai bentuk ekspresi produktif dari sekelompok petani yang berisikan tuntutan atas luapan kesadaran serta pendidikan kritis kebangsaan. Dari waktu ke waktu, lanjutnya, petani identik dengan kemiskinan, karena rendahnya perhatian Pemerintah serta anggaran minim yang disediakan bagi kebutuhaan petani, bahkan cenderung disalahgunakan para pengambil kebijakan dan sering tidak tepat sasaran. “Biaya sarana produksi cenderung kian melambung, sementara harga produk petani sangat rendah, sehingga pada umumnya mereka semakin dililit utang dan semakin sulit keluar dari kemiskinannya,” ujar Roganda. Dikatakannya, kondisi seperti itu mendorong AMAN Tano Batak bersama Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Toba Samosir serta sejumlah anggota serikat tani dari berbagai wilayah di daerah Tapanuli bermaksud memperkokoh solidaritas, agar kondisi pertanian tidak semakin terpuruk di negeri yang berjuluk agraris tersebut. Menurut Roganda, kebijakan yang berkembang selama ini dinilai justru mengubah struktur agraria nasional menjadi kian timpang. “Kepemilikan lahan bagi petani di Sumatera Utara, pada umumnya kurang dari dua hektare, bahkan sebagian besar mereka sama sekali tidak memiliki tanah untuk dapat diusahai,” ujarnya. Data dari Dinas Pertanian Sumatera Utara mencatat, petani pemilik lahan kurang dari 0.5 hektare mencapai 481.632 orang atau 38.15 persen dari jumlah petani sebanyak 1.2 juta jiwa. Sementara yang memiliki lahan hingga 0.75 hektare sebesar 198.385 orang dan pemilik lahan hingga mencapai luasan satu hektare berjumlah 102.667 orang. Sumber: http://www.antarasumut.com/aman-gelar-pesta-rakyat-peringati-hari-tani