Oleh Maruli Tua Simanjuntak bersama Apriadi Gunawan

Sebanyak 52 komunitas Masyarakat Adat di AMAN Tano Batak, Sumatera Utara siap menyukseskan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Papua pada Oktober 2022 mendatang. Mereka telah mempersiapkan diri untuk datang ke KMAN VI usai mengikuti Rapat Pengurus Wilayah AMAN Tano Batak pada 28 Mei lalu di Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara. Rapat dihadiri oleh Ketua BPH AMAN Tano Batak, Ketua Dewan AMAN Wilayah, Direktur Sekolah Adat, dan beberapa staf AMAN Tano Batak.

Hengki Manalu dari Biro Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) AMAN Tano Batak mengatakan, sejauh ini persiapan untuk berangkat ke KMAN VI Papua, sudah matang. Ia menerangkan bahwa AMAN Tano Batak sudah merumuskan dan menyosialisasikan ke seluruh komunitas Masyarakat Adat untuk mempersiapkan diri berangkat ke KMAN VI. Salah satu yang disosialisasikan itu adalah tabungan mandiri untuk biaya perwakilan komunitas Masyarakat Adat yang akan diberangkatkan.

“Siapa yang akan diberangkatkan, masih didata. AMAN Tano Batak akan melakukan kunjungan ke seluruh komunitas (Masyarakat Adat) untuk pendataan perwakilan warga adat yang akan diberangkatkan ke KMAN Papua,” kata Hengki pada Jumat (3/6/2022).

Hengki menambahkan, selain mengikutsertakan perwakilan 52 komunitas Masyarakat Adat di AMAN Tano Batak, pihaknya juga akan melibatkan perwakilan dari PEREMPUAN AMAN, BPAN, dan sekolah adat yang ada untuk ikut.

“Untuk menyemarakkan KMAN VI, AMAN Tano Batak akan melibatkan organisasi sayap untuk berangkat ke Papua,” ujarnya.

Ketua BPH AMAN Tapanuli Utara Ahmad Simanjuntak mengatakan bahwa mereka siap untuk menyukseskan pelaksanaan KMAN VI di Papua. Ia mengatakan akan segera mempersiapkan keberangkatan perwakilan AMAN Tapanuli Utara ke arena KMAN VI. Kemudian, AMAN Tapanuli Utara juga akan melakukan pertemuan dengan para tetua dan tokoh Masyarakat Adat setempat.

“Dalam waktu dekat, kita akan mengagendakan rapat bersama dengan perwakilan komunitas Masyarakat Adat di Tapanuli Utara untuk persiapan mengikuti KMAN VI di Papua,” katanya.

Hotman Siagian yang baru terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua BPH AMAN Toba pada Musda (Musyawarah Daerah) tanggal 28 April 2022 di Komunitas Masyarakat Adat Matio, Desa Parsoburan Barat, Kecamatan Habinsaran, Toba, mengatakan bahwa pihaknya siap menyukseskan KMAN VI. Pengurus AMAN Toba pun saat ini sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kegiatan rutin lima tahunan tersebut.

“Berbagai persiapan telah kita lakukan, terutama untuk memberangkatkan pengurus dan perwakilan Masyarakat Adat ke KMAN VI Papua,” kata Hotman.

Hotman menyatakan kalau pasca-Musda lalu, AMAN Toba akan lebih aktif untuk merekrut komunitas Masyarakat Adat yang belum terdaftar sebagai anggota AMAN. Ia mengakui bahwa sejauh ini masih banyak komunitas Masyarakat Adat di Toba yang belum terdaftar sebagai anggota AMAN.

“Mudah-mudahan ke depan akan semakin banyak komunitas Masyarakat Adat yang akan ikut bergabung dengan AMAN,” katanya penuh harap

Hotman menambahkan, dalam waktu dekat, AMAN akan mengagendakan pembentukan organisasi sayap di Kabupaten Toba. “Pengurus AMAN Daerah akan melakukan kunjungan ke komunitas-komunitas Masyarakat Adat untuk membahas pembentukan organisasi sayap,” ujarnya.

Sementara itu, AMAN Tana Luwu sedang bersiap menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) III jelang KMAN VI. Muswil rencananya akan berlangsung selama empat hari pada 21-24 Juni 2022.

Ketua Panitia Muswil III AMAN Tana Luwu Andre Tandigau mengatakan bahwa pelaksanaan Muswil akan diikuti oleh 450 orang peserta. Muswil akan diadakan di Wilayah Adat Buntumatabing, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

“Peserta Muswil berasal dari berbagai komunitas Masyarakat Adat. Ada 147 yang tersebar di satu kota dan tiga kabupaten,” katanya pada 20 Mei 2022.

Andre menambahkan, selain komunitas Masyarakat Adat, Muswil juga akan dihadiri tamu dari luar Sulawesi dan perwakilan berbagai organisasi.  “Jadi, total yang akan hadir diperkirakan sebanyak 450 orang,” ujarnya.

Andre menerangkan bahwa akan ada banyak hal yang dibahas dan dilakukan saat Muswil III AMAN Tana Luwu. Muswil kelak dibuka dengan ritual adat dan disusul dengan sejumlah agenda. Setelah dibuka, agenda kegiatan Muswil berikutnya diisi dengan dialog umum, sarasehan, panggung budaya, pameran, dan kuliner Masyarakat Adat.

“Besar harapan kami, semoga Muswil ini nantinya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan lancar dan berakhir baik,” katanya.

***

Penulis adalah jurnalis warga dari Sumatera Utara.

Tag : Masyarakat Adat Tano Batak KMAN VI SahkanRUUMasyarakatAdat Kongres Masyarakat Adat Nusantara